Hidup
Di Dua Alam, Bisakah Kita Bertahan ?
Menjadi
amfibi yang sanggup bertahan di dua alam itu tidak mudah. Seperti halnya
seorang karyawan yang ingin profesional tapi sekaligus juga ingin menjadi
wirausaha yang lincah dan tangguh. Memang tidak mudah menyelaraskannya dalam
satu tubuh. Satu kaki ada di profesional sementara kaki lainnya ada di dunia
usaha. Tetapi kalau kita menikmati prosesnya, menjalani karena dua-duanya
adalah dunia yang kita cintai maka akan lebih mudah.
Banyak alasan ketika
seorang karyawan ingin berbisnis, misalnya karena ingin menambah penghasilan,
atau karena ingin jaga-jaga kalau nanti dirumahkan atau ada yang karena ingin
menyalurkan kelebihan energi dan berekspresi. Kalau saya, berwirausaha adalah
cara saya menyalurkan energi dan berekspresi dengan ide-ide yang berkeliaran
dikepala saya. Adakah yang punya alasan lain sebagai amfibi?
Apapun
alasannya, memilih untuk hidup di dua alam adalah salah satu pilihan hidup.
Yang penting bagaimana kita bisa bertanggungjawab dengan pilihan yang kita
ambil. Artinya, kita harus mengoptimalkan kapasitas diri kita sehingga bisa
menjadi amfibi yang baik. Ketika kita sebagai profesional atau pekerja, maka
jadilah pekerja yang baik, syukur-syukur bisa menjadi pekerja terbaik yang
mempunyai prestasi dikantornya. Ketika kita sedang mengurus bisnis kita ya
lakukan dengan sepenuh cinta. Untuk yang sekarang menjadi karyawan dan sedang
berpikir untuk mulai berbisnis pilihlah bidang usaha yang memang menjadi bidang
yang disenangi. Ini akan menjadi energi yang akan selalu menyala untuk terus
memompa semangat bisnis kita di awal-awal. Tentu saja kemudian bukan hanya
menjual tapi juga bagaimana kita bisa membangun sistem dalam bisnis kita
sehingga bisnis kita akan berjalan autopilot. Bisnis jalan walaupun tanpa kita,
urusan kantor juga beres dan sukses. Memang perlu proses dan kesabaran. Karena
2 alam ini adalah alam yang sangat berbeda. Yang satu memerlukan kreatifitas
dan berpikir out of the box, yang satunya harus Inside the Box dan penuh aturan.
Yang satu lebih beriorientasi pada aksi dan eksekusi sementara alam yang
satunya lebih kepada menjadi good planner. Perlu kesabaran dan kegigihan dalam
proses menyelaraskan perbedaan karakteristik dua alam ini. Dan ini tidaklah
mudah.
Perlu
pengorbanan memang untuk bisa bertahan hidup sebagai amfibi. Karena kalau mereka
yang fokus ada di satu alam, pekerja atau pebisnis, mereka punya waktu 24 jam
untuk bisa fokus terhadapa apa yang ditekuninya, kita mungkin butuh 48 jam .
Kalau kita yang hidup di dua alam maka energi yang harus kita sediakan adalah
berlipat-lipat dari yang fokus pada satu hal. Sekali lagi, butuh pengorbanan.
Dan pengorbanan itu bisa kita berikan jika ada rasa cinta dari kita untuk
mengerjakan di dua alam sekaligus. Butuh kesabaran karena kita membutuhkan
waktu dan perhatian yang lebih banyak untuk mengurus 2 hal. Jika
mencari kemudahan, sebaiknya lupakan saja. Karena amphibi biasanya menyiapkan
fundamental bisnisnya sekarang untuk memperjuangkan ‘kebebasan di masa depan’,
maka ia harus bersedia susah dan berkorban melebihi orang lain.
Tapi tidak ada kata IMPOSSIBLE dalam hidup.
Kita bisa mengubah kata IMPOSSIBLE menjadi I’M POSSIBLE. Optimalkan waktu-waktu
kita untuk fokus pada impian kita. Tetap lakukan dengan sepenuh cinta. Dikantor
lakukan pekerjaan kita dengan cinta, pasti kinerja bagus akan mengikuti kita.
Ketika mengurus bisnis lakukan segala sesuatunya dengan penuh cinta. Lakukan
terus..konsisten..hingga suatu saat ketika batas waktu dikuadran yang satunya
habis kita bisa pindah ke kuadran lain dengan landing yang sempurna..tetap
semangat para amfibiers…salam sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar