Rabu, 10 Agustus 2016

Hidup Di Dua Alam, Bisakah Kita Bertahan ?



Menjadi amfibi yang sanggup bertahan di dua alam itu tidak mudah. Seperti halnya seorang karyawan yang ingin profesional tapi sekaligus juga ingin menjadi wirausaha yang lincah dan tangguh. Memang tidak mudah menyelaraskannya dalam satu tubuh. Satu kaki ada di profesional sementara kaki lainnya ada di dunia usaha. Tetapi kalau kita menikmati prosesnya, menjalani karena dua-duanya adalah dunia yang kita cintai maka akan lebih mudah.

 Banyak alasan ketika seorang karyawan ingin berbisnis, misalnya karena ingin menambah penghasilan, atau karena ingin jaga-jaga kalau nanti dirumahkan atau ada yang karena ingin menyalurkan kelebihan energi dan berekspresi. Kalau saya, berwirausaha adalah cara saya menyalurkan energi dan berekspresi dengan ide-ide yang berkeliaran dikepala saya. Adakah yang punya alasan lain sebagai amfibi?
Apapun alasannya, memilih untuk hidup di dua alam adalah salah satu pilihan hidup. Yang penting bagaimana kita bisa bertanggungjawab dengan pilihan yang kita ambil. Artinya, kita harus mengoptimalkan kapasitas diri kita sehingga bisa menjadi amfibi yang baik. Ketika kita sebagai profesional atau pekerja, maka jadilah pekerja yang baik, syukur-syukur bisa menjadi pekerja terbaik yang mempunyai prestasi dikantornya. Ketika kita sedang mengurus bisnis kita ya lakukan dengan sepenuh cinta. Untuk yang sekarang menjadi karyawan dan sedang berpikir untuk mulai berbisnis pilihlah bidang usaha yang memang menjadi bidang yang disenangi. Ini akan menjadi energi yang akan selalu menyala untuk terus memompa semangat bisnis kita di awal-awal. Tentu saja kemudian bukan hanya menjual tapi juga bagaimana kita bisa membangun sistem dalam bisnis kita sehingga bisnis kita akan berjalan autopilot. Bisnis jalan walaupun tanpa kita, urusan kantor juga beres dan sukses. Memang perlu proses dan kesabaran. Karena 2 alam ini adalah alam yang sangat berbeda. Yang satu memerlukan kreatifitas dan berpikir out of the box, yang satunya harus Inside the Box dan penuh aturan. Yang satu lebih beriorientasi pada aksi dan eksekusi sementara alam yang satunya lebih kepada menjadi good planner. Perlu kesabaran dan kegigihan dalam proses menyelaraskan perbedaan karakteristik dua alam ini. Dan ini tidaklah mudah.
Perlu pengorbanan memang untuk bisa bertahan hidup sebagai amfibi. Karena kalau mereka yang fokus ada di satu alam, pekerja atau pebisnis, mereka punya waktu 24 jam untuk bisa fokus terhadapa apa yang ditekuninya, kita mungkin butuh 48 jam . Kalau kita yang hidup di dua alam maka energi yang harus kita sediakan adalah berlipat-lipat dari yang fokus pada satu hal. Sekali lagi, butuh pengorbanan. Dan pengorbanan itu bisa kita berikan jika ada rasa cinta dari kita untuk mengerjakan di dua alam sekaligus. Butuh kesabaran karena kita membutuhkan waktu dan perhatian yang lebih banyak untuk mengurus 2 hal.  Jika mencari kemudahan, sebaiknya lupakan saja. Karena amphibi biasanya menyiapkan fundamental bisnisnya sekarang untuk memperjuangkan ‘kebebasan di masa depan’, maka ia harus bersedia susah dan berkorban melebihi orang lain.

Tapi tidak ada kata IMPOSSIBLE dalam hidup. Kita bisa mengubah kata IMPOSSIBLE menjadi I’M POSSIBLE. Optimalkan waktu-waktu kita untuk fokus pada impian kita. Tetap lakukan dengan sepenuh cinta. Dikantor lakukan pekerjaan kita dengan cinta, pasti kinerja bagus akan mengikuti kita. Ketika mengurus bisnis lakukan segala sesuatunya dengan penuh cinta. Lakukan terus..konsisten..hingga suatu saat ketika batas waktu dikuadran yang satunya habis kita bisa pindah ke kuadran lain dengan landing yang sempurna..tetap semangat para amfibiers…salam sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar