Kamis, 11 Agustus 2016


Benarkah para wanita bisa diandalkan?
      Pria dan wanita adalah dua mahluk yang satu sama lain saling menyempurnakan. Karena pria dan wanita masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya pria dan wanita, dunia menjadi lengkap adanya. Masing-masing menjadi pelengkap bagi yang lain. Dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing tentu wanita dan pria mempunya fungsi dan peran masing-masing. Dua-duanya pasti bisa diandalkan hingga bisa menjadi kekuatan. Dan jika dua kekuatan ini disatukan maka akan menjadi satu kekuatan yang luar biasa.
        Seperti di tempat saya bekerja. Dengan jumlah seluruh pegawai 31 orang, jumlah pegawai wanitanya hampir 75%. Bisa dibayangkan kan gimana kondisinya? Seru udah pasti karena namanya ibu-ibu pasti luar biasa ramenya. Namanya juga emak-emak yang masing-masing pasti rempong dengan urusannya. Tapi...jangan ditanya kalau masalah kinerjanya. Lho memang kenapa kalau pegawai wanita? Apakah pegawai wanita diragukan kinerjanya? Hohoho tentu tidak. Wanita juga bisa diandalkan.  Kalau saya deskripsikan dalam narasi panjang nan meliuk melelahkan, pasti anda bisa berkata ah itu mah lebay aja. Tapi kalau anda datang sendiri ke kantor saya, melihat kinerja teman-teman pegawai wanita dikantor saya, pasti akan berdecak kagum. Dan bisa membuktikan bahwa wanita memang bisa diandalkan. Dikantor saya, bukan hanya mayoritas pegawainya wanita, tapi dari mayoritas wanita itu juga mayoritas adalah jelita (jelang usia 50 tahun) dan lelita (lebih lima puluh tahun).  Kata anak saya, temen ummi kok banyak mbah-mbah sih. Hahahaha.....
Tapi walaupun mbah-mbah dan sekali lagi wanita, kami bisa membuktikan kinerja kami. Di barisan depan yang merupakan wajah kantor kami, anda akan disambut dengan ramah oleh para petugas Front liner kami yang tidak seperti di kantor perbankan yang petugas Front linernyanya muda-muda,  tapi ini tidak mengurangi kelihaian mereka melakukan pelayanan, tidak mengurangi kepiawaian mereka menyelesaikan permasalahan mitra kerja. Kalau bicara prestasi, predikat pegawai terbaik dikantor kami  untuk beberapa tahun ini juga diraih oleh pegawai wanita. Bukan karena pegawai prianya tidak berprestasi,sama sekali bukan, karena pegawai pria yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari semuanya adalah pegawai-pegawai yang luar biasa juga. Kami saling bersinergi , saling mendukung satu sama lain.  Tak heran, kantor kami bisa masuk sebagai salah satu  Kantor pelayanan percontohan di tahun 2016 ini.
           Untuk tugas-tugas yang mengharuskan kami menyelesaikan segera, tak kalah sigap,  ,,teman-teman pegawai wanita akan siap dan tanggap untuk melaksanakan tugasnya walaupun harus lembur sampai malam. Dan mereka melakukannya dengan ikhlas dan sepenuh hati. Bagi kami inilah rumah kedua kami, dan rasa memiliki itulah yang kami tuangkan dalam bentuk memberi yang terbaik. Dan ini tidak mungkin mereka lakukan tanpa sebuah rasa cinta bukan? Jangan tanya tentang kecintaan mereka pada keluarga karena pasti itu nomer satu untuk mereka. Mereka masih bisa menyiapkan keperluan keluarga dengan belanja sayur sebelum jam kehadiran ditutup, mereka masih bisa menjemput anak-anak mereka saat pulang sekolah disaat jam istirahat dan kembali menjalankan tugasnya tepat setelah jam istirahat. Sepulang kantor mereka masih harus berjibaku menyiapkan masakan untuk hidangan makan malam untuk keluarga mereka kemudian menjadi orang yang tidur paling akhir karena masih harus membereskan rumah. Dan paginya, mereka orang yang paling pertama bangun untuk kembali menyiapkan keperluan anak dan suami mereka. Sekali lagi, kalau bukan karena rasa cinta tentu mereka tak akan sanggup melakukan segunung aktivitas itu dengan peran ganda pula. Kalau bukan kecintaan mereka dan harapan mereka akan dicintai Tuhannya tentu mereka tak kan sanggup melakukanya. Kekuatan sebuah cinta...

             Jadi, jangan ditanya apakah mereka sebagai wanita bisa diandalkan? Karena mereka memang bisa diandalkan. Sekali lagi dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan peran masing-masing. Ibarat sebuah rumah, masing-masing dapat diandalkan dengan perannya sebagai atap, sebagai pintu, sebagai dinding bahkan peran sebagai batu bata. Sekecil apapun peran itu tentu sangat berguna dan saling dukung mendukung menciptakan rumah yang rapi, indah dan bagus. Selain berkarya , di sini kami juga tak lupa  terus belajar, terus mengasah kapak kami, terus memantaskan diri untuk selalu menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat untuk organisasi kami. Karena dunia memang tak kan lengkap tanpa kami, seperti halnya dunia yang tak lengkap tanpa pria. Mari bersama wujudkan dunia penuh dengan harapan bukan hanya untuk kita tapi juga untuk generasi setelah kita....
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar