Benarkah para wanita bisa diandalkan?
Pria dan wanita adalah dua mahluk yang satu sama lain saling
menyempurnakan. Karena pria dan wanita masing-masing mempunyai kekurangan dan
kelebihan. Dengan adanya pria dan wanita, dunia menjadi lengkap adanya. Masing-masing
menjadi pelengkap bagi yang lain. Dengan kelebihan dan kekurangannya
masing-masing tentu wanita dan pria mempunya fungsi dan peran masing-masing.
Dua-duanya pasti bisa diandalkan hingga bisa menjadi kekuatan. Dan jika dua
kekuatan ini disatukan maka akan menjadi satu kekuatan yang luar biasa.
Seperti di tempat saya bekerja. Dengan jumlah seluruh
pegawai 31 orang, jumlah pegawai wanitanya hampir 75%. Bisa dibayangkan kan
gimana kondisinya? Seru udah pasti karena namanya ibu-ibu pasti luar biasa
ramenya. Namanya juga emak-emak yang masing-masing pasti rempong dengan urusannya.
Tapi...jangan ditanya kalau masalah kinerjanya. Lho memang kenapa kalau pegawai
wanita? Apakah pegawai wanita diragukan kinerjanya? Hohoho tentu tidak. Wanita
juga bisa diandalkan. Kalau saya deskripsikan
dalam narasi panjang nan meliuk melelahkan, pasti anda bisa berkata ah itu mah
lebay aja. Tapi kalau anda datang sendiri ke kantor saya, melihat kinerja
teman-teman pegawai wanita dikantor saya, pasti akan berdecak kagum. Dan bisa
membuktikan bahwa wanita memang bisa diandalkan. Dikantor saya, bukan hanya
mayoritas pegawainya wanita, tapi dari mayoritas wanita itu juga mayoritas
adalah jelita (jelang usia 50 tahun) dan lelita (lebih lima puluh tahun). Kata anak saya, temen ummi kok banyak
mbah-mbah sih. Hahahaha.....
Tapi walaupun mbah-mbah dan sekali lagi wanita, kami bisa
membuktikan kinerja kami. Di barisan depan yang merupakan wajah kantor kami,
anda akan disambut dengan ramah oleh para petugas Front liner kami yang tidak
seperti di kantor perbankan yang petugas Front linernyanya muda-muda, tapi ini tidak mengurangi kelihaian mereka
melakukan pelayanan, tidak mengurangi kepiawaian mereka menyelesaikan permasalahan mitra kerja. Kalau bicara prestasi, predikat pegawai terbaik dikantor kami untuk beberapa tahun ini juga diraih oleh pegawai wanita. Bukan karena pegawai prianya tidak berprestasi,sama sekali bukan, karena pegawai pria yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari semuanya adalah pegawai-pegawai yang luar biasa juga. Kami saling bersinergi , saling mendukung satu sama lain. Tak heran, kantor kami bisa masuk sebagai salah satu Kantor pelayanan percontohan di tahun 2016 ini.
Untuk tugas-tugas yang mengharuskan kami menyelesaikan
segera, tak kalah sigap, ,,teman-teman pegawai wanita akan siap dan tanggap untuk
melaksanakan tugasnya walaupun harus lembur sampai malam. Dan mereka
melakukannya dengan ikhlas dan sepenuh hati. Bagi kami inilah rumah kedua kami,
dan rasa memiliki itulah yang kami tuangkan dalam bentuk memberi yang terbaik.
Dan ini tidak mungkin mereka lakukan tanpa sebuah rasa cinta bukan? Jangan
tanya tentang kecintaan mereka pada keluarga karena pasti itu nomer satu untuk
mereka. Mereka masih bisa menyiapkan keperluan keluarga dengan belanja sayur
sebelum jam kehadiran ditutup, mereka masih bisa menjemput anak-anak mereka
saat pulang sekolah disaat jam istirahat dan kembali menjalankan tugasnya tepat
setelah jam istirahat. Sepulang kantor mereka masih harus berjibaku menyiapkan
masakan untuk hidangan makan malam untuk keluarga mereka kemudian menjadi orang
yang tidur paling akhir karena masih harus membereskan rumah. Dan paginya,
mereka orang yang paling pertama bangun untuk kembali menyiapkan keperluan anak
dan suami mereka. Sekali lagi, kalau bukan karena rasa cinta tentu mereka tak
akan sanggup melakukan segunung aktivitas itu dengan peran ganda pula. Kalau
bukan kecintaan mereka dan harapan mereka akan dicintai Tuhannya tentu mereka
tak kan sanggup melakukanya. Kekuatan sebuah cinta...
Jadi, jangan ditanya apakah mereka sebagai wanita bisa
diandalkan? Karena mereka memang bisa diandalkan. Sekali lagi dengan segala
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan peran masing-masing. Ibarat
sebuah rumah, masing-masing dapat diandalkan dengan perannya sebagai atap,
sebagai pintu, sebagai dinding bahkan peran sebagai batu bata. Sekecil apapun
peran itu tentu sangat berguna dan saling dukung mendukung menciptakan rumah
yang rapi, indah dan bagus. Selain berkarya , di sini kami juga tak lupa terus belajar, terus mengasah kapak kami,
terus memantaskan diri untuk selalu menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat
untuk organisasi kami. Karena dunia memang tak kan lengkap tanpa kami, seperti
halnya dunia yang tak lengkap tanpa pria. Mari bersama wujudkan dunia penuh
dengan harapan bukan hanya untuk kita tapi juga untuk generasi setelah kita....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar